Sebagian besar budaya Cina berdasarkan tanggapan bahwa adanya sebuah dunia roh. Berbagai metode penelahan telah membantu menjawab pertanyaan, dan dijadikan pun alternatif kepada obat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin , Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina . Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Tionghoa .
Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional Cina secara sederhana dapat digolongkan sebagai berikut: Alat musik gesek
Erhu = Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda
Gaohu = Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi
Gehu = Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello
Banhu = Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya
Alat musik petik Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul
Liuqin = Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar
Yangqin = dengan stik bambu sebagai pemukulnya
Pipa = Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar
Ruan = Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar
Sanxian = Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar Guzheng = Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar
Konghou = Harpa China Alat musik tiup
Dizi = Suling dengan menggunakan membran getar
Suona = Terompet China
Sheng = Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara Xiao = Suling
Paixiao = Pipa pen Alat musik pukul ( perkusi )
Paigu = Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
Dagu = Tambur besar.
Chazi = Simbal, cengceng.
Luo = Gong.
Muyu = Kecrek terbuat dari kayu.
Seni
Pakaian bangsa China Sejarah kehadiran kaum China bermula dengan berkembangnya Melaka sebagi pusat perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran mereka ini membawa bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi jua adat resam, budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya disesuaikan dengan suasana tempatan. Busana klasik China yang asalnya berlapis-lapis, sarat dengan sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh dilihat dengan diubahsuai mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh, Cheongsam, Baju Shanghai dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara. Kebanyakannya masih dihasilkan dari negeri China menggunakan pabrik sutera dan broked yang berwarna terang dengan ragamhias benang emas dan perak.
Bahasa Bahasa China lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China. Pada zaman kuno, bahasa China Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja. ==